Tangis dan Harapan Mewarnai Perayaan Hari Anak Nasional

Pada hari Minggu (28/7/19), Sanggar Merah Merdeka merayakan Hari Anak Nasional (HAN) di Pacet Mini Park, Mojokerto, Jawa Timur. “Meningkatkan Kualitas Peran Orang Tua Kepada Anak” menjadi tema acara kali ini.
 
Rona bahagia tampak menghiasi paras 76 anak yang turut berpartisipasi dalam _event_ ini. Orang tua mereka pun juga tak ketinggalan untuk terlibat menemani anak-anaknya. Ada banyak kegiatan yang mereka lakukan di tempat tersebut. Salah satunya menyelesaikan permainan-permainan kelompok yang telah disiapkan oleh kakak-kakak relawan.
 
Tapi bukan permainan kelompok yang menarik perhatian semua insan yang terlibat pada perayaan HAN kali ini, melainkan momen refleksi orang tua dan anak-anak.
 
Yang mana momen tersebut tanpa terduga mampu membuat perasaan mereka terhanyut dalam rasa sesal dan haru. Kala itu fasilitator hanya berusaha untuk mengajak dan mengingatkan tentang bagaimana interaksi yang terjalin di antara mereka selama ini.
 
Tanpa disadari, air mata menetes dari kedua mata anak-anak dan orang tua hingga membasahi pipi mereka. Hal tersebut terjadi tatkala fasilitator mengajak mereka untuk merefleksikan kembali peran masing-masing. Baik peran sebagai anak maupun sebagai orang tua.
 
Anak-anak mulai menangis tersedu-sedu begitu fasilitator menyindir kemalasan mereka saat diminta orang tua untuk pergi belajar. Bahkan tangisan semakin menjadi-jadi saat fasilitator mulai menyinggung sikap seorang anak yang kerap membantah orang tua yang sejatinya telah rela tanpa pamrih berjuang demi kelangsungan hidup anak-anaknya.
 
Orang tua pun serupa dengan anak-anak. Mereka juga menitikkan air mata kala merasa perannya belum maksimal dalam memberikan perhatian. Kesibukan pekerjaan pun membuat mereka jadi merasa bersalah. Bersalah karena belum bisa berkomunikasi secara intensif dengan putra-putrinya.
 
Berkaitan dengan fakta yang di atas, ketua Rukun Warga (RW) sempat menyinggung persoalan kualitas pola asuh yang dialami sebagian besar keluarga yang tinggal di wilayahnya itu. Dalam sambutannya, beliau berpesan pada orang tua untuk memperhatikan anaknya lebih baik lagi. “Anak-anak jangan hanya dikasih uang dan gadget. Namun kasih sayangnya tidak ada,” tegasnya.
 
Ketua RW pun juga sangat bersyukur karena semua warganya bisa berkumpul dalam acara HAN. Ia berharap tak hanya momen HAN saja yang membuat orang-orang rukun dan berkomunikasi dengan baik. Lebih dari itu, ia mengharapkan para warganya menjadi semakin akrab dan bahagia di masa yang akan datang. *_Sukowi_*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.