Refleksi 1 tahun bersama Lebak English Club :
Sebelum refleksi saya mulai, ijinkan saya bercerita awal mula saya bisa bergabung disini. Berawal dari kiriman video Romo Paulus Dwintarto, CM ditanggal 28 Oktober 2021. Saya kira beliau salah kirim, lalu iseng saya bertanya kegiatan apa ini kok nampaknya seru. Lalu Romo bercerita sedikit kalau ini kegiatan di Lebak Kenjeran namanya Lebak English Club-kelas bahasa Inggris untuk anak usia SMP, setelah itu beliau mengajak saya untuk mendampingi. Saya tanpa pikir panjang langsung mengiyakan. Karena pada dasarnya saya suka anak-anak, dan saya suka sekali jika diajak pelayanan. Seminggu menuju itu, saya akhirnya berpikir lagi lah wong saya ini ga bisa bahasa Inggris, terus saya mau ngapain disana?. Pertanyaan ini terus bergulir selama seminggu sebelum pada akhirnya saya dengan tekad bulat meyakinkan diri untuk mau ambil bagian dalam pendampingan ini.
Saya yang sempat canggung, bingung mau berbuat apa hanya membantu sebisanya. Saya memperkenalkan diri ditengah anak-anak usia SMP dan SMA. Setidaknya saya bisa mengerti bahasa Inggris walau hanya sedikit. Didalam hati saya terbesit permenungan : meskipun kamu tidak mampu ataupun kurang paham bahasa Inggris tetapi cobalah mencintai dan mengasihi anak-anak dengan apa yang kamu miliki. Romo Paulus pernah mengatakan : Anak kalau kita sering hadir, maka mereka merasa dicintai. Dan memang benar, saya mampu mencintai dan mengasihi mereka yakni selalu berusaha hadir ditengah-tengah mereka, mencoba menjadi pendengar yang baik ketika mereka menceritakan tentang kesehariannya dan masih banyak lagi.
Saya mendapatkan banyak hal selama setahun mendampingi dan menemani adik-adik belajar bahasa Inggris ini. Ternyata disini bukan hanya belajar bahasa Inggris melainkan ditanamkan tentang kepedulian, percaya diri dan saling berbagi. Selama saya bergabung, memang saya melihat bahwa anak-anak begitu kurang percaya diri, tetapi setelah dilatih dan diasah oleh Romo Paulus, perlahan mereka mampu menunjukkan dirinya. Bahasa Inggris ini hanyalah sarana yang digunakan, jika memang hal ini berkembang merupakan bonusnya. Anak-anak sejak dini perlu ditanamkan rasa kepedulian, percaya diri dan juga rasa saling berbagi satu dengan yang lain, karena mereka adalah masa depan bangsa. Saya bersyukur bisa ambil bagian dalam hal ini.
Salut dengan anak-anak yang mana mereka mampu membagi waktunya untuk belajar bersama di sanggar ini. Meskipun memang terkadang bertabrakan dengan waktu belajar sekolah, tugas sekolah dan lain hal, mereka selalu meluangkan waktu. Terlihat diwajah anak-anak begitu bahagia saat berkumpul dan belajar bersama. Walau juga yang belajar hanya para anak perempuan, itu bukan menjadi masalah.
Yang terpenting adalah kepribadian anak-anak harus terbentuk menjadi seorang yang mau peduli terhadap sesama, percaya diri dan juga sikap saling berbagi. Harapan saya, semoga saya terus bisa memberikan diri saya untuk menemani dan mendampingi anak-anak belajar serta berbagi dan juga semoga anak-anak Lebak semakin solid dan maju dalam mengembangkan dirinya dimanapun dan kapanpun. Diakhir refleksi saya, mengasihi dan melayani tidak harus diukur dengan materi, mengasihi dengan apa saja yang kita miliki, tanpa batas dan seutuhnya.
Oleh: Kak Ines relawan pengajar Lebak English Club