
Awalnya saya takut, bingung, dan ingin pulang. Apalagi saya diruangan sendirian, karena anak magang sekolah lain sedang izin tidak masuk magang. Jadi saya bingung apa yang harus saya lakukan di ruangan, aktivitas pekerjaan juga belum dapat.
Pada hari ke dua, temanku sudah masuk, akhirnya kita berkenalan dulu, dia namanya Ika dari sekolah SMKN 6 Surabaya. Saya ngobrol sedikit tentang magang disitu. Setelah itu, saya dikasih pekerjaan sama karyawan pajak didalam ruangan itu, namanya mbak Neng.
Berhubung saya disana baru dan baru dikasih pekerjaan juga, akhirnya saya cuma mengikuti teman saya yang sudah lama magang di kantor pajak. Sebenarnya pekerjaannya hanya mengantar surat tetapi berhubung saya belum tau harus mengantar kemana dan kepada siapa, akhirnya saya mengikuti dulu sambil Ika menunjukkan dimana kita harus mengantar surat dan kepada siapa. Awalnya saya mengira orang diruangan itu cuek-cuek dan tidak peduli dengan anak magang, tapi ternyata orang-orangnya sangat baik dan peduli.
Beberapa minggu kemudian, saya sudah mulai mengerjakan pekerjaan sendiri tanpa diperintah oleh Ika dan karyawan-karyawan pajak yang lain juga sering memberikan tugas pekerjaan kepada saya.
Ada salah satu mbak yang bernama Bilqis. Dia yang sering mengajak ngobrol saya, sering memberi makanan ketika jam istirahat. Walaupun tidak setiap hari.
Dikarenakan kantor pajaknya di merger dengan kantor pajak lain. Jadi, saya harus pindah di tempat magang lain.
Awalnya syok, bingung karena harus mencari tempat magang lagi. Dan itu tidaklah mudah karena semua tempat magang sudah penuh dengan anak magang dari sekolah lain. Tidak lama kemudian kelompok saya ditawarin sama guru dari sekolah untuk kita magang di pegadaian. Sebenarnya ingin menolak tapi mau gimana sudah tidak ada rekomendasi tempat lagi, akhirnya kelompok saya menerima tawaran itu.
Ketika pada hari terakhir dikantor pajak, rasanya berat, sedih karena harus meninggalkan tempat itu. Tidak lama kemudian tiba jam pulang. Saya pamit kepada karyawan di ruangan saya bekerja. Karena saya terakhir bekerja di kantor pajak. Kemudian, karyawan-karyawan pajak juga memberikan uang saku buat saya dan Pizza.
Saya banyak belajar dari tempat saya magang. Saya belajar bagaimana saya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaan baru. Saya belajar agar tidak cuek dengan orang yang belum kenal.
Ditulis oleh Firda, Relawan Sanggar