Aku dan Mas Gembo sama-sama orang Jawa. Hanya saja kami berasal dari kota yang berbeda. Hal ini berpengaruh dalam arti suatu kata. Satu kata mengandung arti yang berbeda bagi kami berdua. Kata itu yaitu: Petil.
Jika aku mengingat kejadian yang terjadi pertengahan bulan November tahun 2013 lalu, rasanya aku pengen tertawa sendiri. Waktu itu aku diajak Mas gembo untuk memperbaiki salah satu lampu di Sanggar yang mengalami sedikit masalah. Kami berbagi tugas. Aku memasang kap neon dan Mas Gembo memperbaiki colokan serta menyambung kabel.
Setengah jam kemudian tugasku selesai. Tak lama kemudian Mas Gembo memanggilku meminta tolong.
“Ndrik, tolong petil iku”, ujar Mas Gembo yang lagi bergelantungan.
“Petil opo, mas?”, tanyaku. “Iki, tah?” lanjutku sambil memberikan paku dan alat-alat lainya.
“Duduk (bukan) iku. Petil!”, sahut Mas Gembo dengan agak emosi.
“ Lha, yo, mas, petil opo?”, jawabku bingung sambil menoleh ke tempat alat-alat listrik yang ada di dekatku.
“ Iku lho, Ndrik, palu!”, sahut Mas Gembo dengan suara agak keras.
“ Ooowallah, palu maksudnya”, jawabku sambil memberikan palu ke Mas Gembo. “ Ngomong, donk, kalau palu jadi aku ga bingung dari tadi”, tambahku.
“ Walah-walah, Ndrik mosok petil ae gak ngerti?” ujar Mas Gembo.
“ Bukan ga ngerti mas, cuman lak nang ndeso ku iku, petil iku artinya ambilkan. Yo, aku bingung sampeyan ngomong petil-petil. Dalam pikiranku dari tadi, sampeyan minta diambilkan apa”, jelasku ke Mas Gembo.
Kami pun jadi memahami bahwa petil di daerah Mas Gembo artinya palu, sedangkan di daerahku artinya ambilkan. Setelah mendengarkan penjelasan masing-masing, akhirnya kami sama-sama tertawa.. hahahaha.
Perbedaan bukan untuk diributkan, hanya perlu untuk saling memahami.
*Hendrik*