Tengah malam kali ini membawa saya pada ingatan penuh sucakita beberapa waktu lalu,
ketika mengikuti perayaan ulang tahun Sanggar Merah Merdeka (SMM) ke-25. Walau belum
lama membersamai SMM, saya merasa selalu ada sukacita yang terus bertumbuh dalam diri
saya setiap kali berjumpa dengan teman-teman SMM dalam berbagai kegiatan yang diadakan.
Oh ya, salam kenal, saya Reza Mukin, mahasiswi asal Kupang yang saat ini melanjutkan
pendidikan di Surabaya dan bergabung menjadi relawan Yayasan Kasih Bangsa Surabaya.
Beberapa kali diajak untuk bergabung dalam kegiatan SMM, saya merasa seperti
pulang ke rumah sendiri, disambut hangat oleh siapa saja yang saya jumpai ketika bergiat
bersama, membuat saya tidak pernah sekalipun merasa asing ditengah keramaian itu.
Pekan lalu, SMM merayakan ulang tahunnya ke-25. Senang rasanya bisa menghadiri
acara yang meriah itu. Bulan september kemarin, saya pernah melihat dokumentasi pentas seni
anak dan remaja SMM tahun-tahun sebelumnya, yang dipajang di salah satu ruang belajar
sanggar yang saya kunjungi. Saya sempat berucap pada seorang teman saya “Wah keren ya
anak-anak sanggar di sini” sambil menujuk foto-foto yang terpampang di tembok ruang itu.
Siapa sangka, kali ini saya bisa melihat penampilan mereka secara langsung.
Sabtu, 16 November 2024 kemarin, sekitar pukul 09.30 WIB, saya berkesempatan
menyaksikan pentas seni dalam rangka memeriahkan HUT SMM ke-25. Sambutan dari Mas
Rawi selaku koodinator Sanggar dan Kasih sebagai Ketua Remaja sanggar unit Tales, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan komunitas Emmanuel Surabaya dan sambutan Ketua RW Tales, menandai dibukanya acara pentas seni hari itu. Saya tidak berhenti mendokumentasikan setiap penampilan anak dan remaja diatas panggung tersebut. “Wahhh”, “Keren sekali”, “Lucu yaaa”, kira-kira begitulah ucap saya setiap kali menyaksikan penampilan mereka yang mencuri perhatian saya dan tamu undangan yang hadir saat itu.
Beragam penampilan seni dihadirkan, mulai dari tarian tradisional yang dibawakan
oleh seorang remaja putri dan dilanjutkan dengan penampilan anak-anak secara berkelompok
yang membawakan tarian modifikasi modern dengan tema “barbie” dan “kancil”. Adapun
kelompok remaja yang membawakan tarian tradisional dalam balutan busana bernuansa merah,
cantik sekali !
HUT SMM juga dimeriahkan dengan sesi talk show yang menghadirkan teman-teman
remaja sebagai narasumber yang sangat menginspirasi, salah satunya adalah Kasih, seorang
remaja yang menceritakan perjalanannya bertumbuh dan berproses bersama SMM sejak usia 6
tahun. Saat ini Kasih telah menginjak usia remaja dan mendapat kepercayaan serta tanggung
jawab sebagai ketua dari kelompok belajarnya di sanggar. Kasih menceritakan kisahnya selama
belajar bersama SMM, dibarengi dengan dukungan dari orang tuanya yang kemudian
membawa dirinya menjadi pribadi yang berani tampil di depan umum dengan segala talenta
yang ia miliki. Keren sekali bukan?
Perayaan HUT SMM juga dimeriahkan dengan berbagai lomba menarik dan seru
pastinya yang diikuti oleh anak-anak sanggar dengan dampingan relawan Yayasan Kasih
Bangsa Surabaya dan teman-teman LP4Y. Adapun sosialisasi dan demo masak bagi orang tua
yang difasilitasi oleh komunitas Emmanuel Surabaya. Dalam sukacita siang itu, turut hadir
juga Romo Wicak, CM., yang mengambil bagian dalam doa bersama dan dilanjutkan dengan
pemotongan tumpeng ulang tahun sebagai ungkapan rasa Syukur
Flash mob dari kelompok remaja SMM menjadi penampilan terakhir yang
memeriahkan acara siang itu. Saya bisa melihat betapa bahagianya anak-anak dan remaja, serta
orang tua yang hadir dan menjadi bagian dalam perjalanan 25 tahun SMM, begitupun dengan
saya.
Selamat merayakan 25 tahun yang luar biasa, Sanggar Merah Merdeka ! Panjang umur
untuk setiap kerja kolaboratif yang penuh makna, Tuhan memberkati 🙂
Surabaya, 23 November 2024, 01:19 WIB
Reza Mukin
1 comment for “25 Tahun Menginspirasi: Merayakan perjalanan Sanggar Merah Merdeka yang bermakna.”