Mengapa Harus Ada Ujian Nasional?

yesika2Perkenalkan, nama saya Jesika, siswi salah satu SMK Swasta kelas XII, jurusan akuntansi di Kota Surabaya. Sekarang saya sedang sibuk-sibuknya dengan tugas akhir dari sekolah. Saya disuruh mencari perusahaan dagang, jasa, atau industri lalu disuruh membuat laporan keuangan perusahaan tersebut. Tugas kelompok sebenarnya, tapi proses membuat laporan keuangannya perlu waktu lama. Soalnya susah banget, harus teliti dan njlimet. Dan yang membuat pusing adalah waktunya sangat mepet dengan ujian praktek.

Waktu berjalan rasanya cepat sekali, saya belum siap 100% untuk menghadapinya. Tugas semakin hari semakin banyak dari setiap pelajaran. Tapi untuk mendukung diri sendiri, saya tanamkan semangat “AKU PASTI BISA”, kalau kata teman-teman yang alay “TETEP CEMUNGUT EA KAKAK”. Ya, meski kepala pusing, harus tetap gembira.

Di sekolahku juga baru saja melaksanakan Try Out yang pertama. Dengan tanpa persiapan yang matang, saya tetap yakin bisa mengerjakannya. Hasil Try Out yang pertama ini nantinya untuk menentukan pembagian kelas dan mengukur sampai dimana kemampuan siswa-siswanya. Hasilnya sangat mengecewakan, sedih, tapi dibuat acuan untuk kedepannya kalau ada Try Out lagi hasilnya bisa lebih dari sebelumnya.

Untuk tahun ini, Ujian Nasional dibuat dengan 20 paket soal berbeda dengan 20 murid dalam satu kelas. Cukup mengagetkan buat kami para siswa-siswi, karena rencana sebelumnya hanya 5 paket soal berbeda untuk 20 murid dalam satu kelasnya. Mungkin biar tidak ada yang saling nyontek atau kecurangan lainnya. Ya, memang ini adalah pelaksanaan ujian dengan system 20 paket soal yang berbeda dalam satu ruangan. Menurut para guru, ini adalah ujian uji coba dengan 20 paket, kalau tahun ini gagal akan kembali lagi dengan sistim yang lama.

Butuh keyakinan dan mental yang kuat untuk menghadapi ujian tahun ini. Sempat bertanya-tanya kenapa harus 20 paket? Ini tantangan yang sulit buat kita para siswa-siswi, sebelumnya cuma 5 paket. Kalau ingat 20 paket itu jadi takut sendiri, tidak tahu kenapa. Bayangkan saja, dalam satu ruangan, tiap siswa berhadapan dengan soal yang berbeda. Kita belum siap dengan Ujian Nasional tahun ini. Tiga tahun kita sekolah, hanya ditentukan Empat hari Ujian Nasional! Sungguh tak adil bagi kita para siswa. Seharusnya Ujian Nasional tidak perlu diadakan, atau Ujian Nasional hanya sebagai tolak ukur kemampuan siswanya dalam Tiga tahun menuntut ilmu. Jangan dijadikan ajang untuk menentukan kelulusan!

Saya sebagai siswa SMK sangat berat menghadapi Ujian Nasional tahun ini. Dan yang saya dengar dari guru-guru, jika system ujian 20 paket ini berhasil akan dilanjutkan ketahun berikutnya. Tapi kalau tidak bagaimana? Apakah Ujian Nasional tahun ini hanya sebagai bahan percobaan? Jawabannya bisa diketahui pada hasil ujian yang didapatkan secara nasional.

Semoga saja pendidikan kita bisa lebih maju.

Oleh Jesika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.