Waktu menunjukkan baru pukul 12.00 siang, tapi suasana Surabaya rupanya sudah agak mendung, lain dari biasanya. Ya, hari ini kami, anak-anak Sanggar Merah Merdeka bersama pendamping akan mengikuti Character Building Outbond yang diberikan oleh teman-teman STIKOM. Jadwal keberangkatan pukul 14.30, maka kami memberikan pengumuman kepada anak-anak untuk berkumpul di Sanggar sekitar pukul 13.30 atau selambatnya pukul 14.00. Ketepatan waktu memang penting untuk anak-anak belajar menepati janji dan konsekuen dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama.
Kami ber-4 pendamping dan anak-anak berjumlah 21 anak berangkat menuju Sasana Krida Jatijejer Trawas tepat pukul 14.45 menggunakan bus sewaan TNI-AL. Sebelum berangkat sebagai antisipasi agar anak-anak tidak sampai mabuk darat, maka kami memberikan obat antimo ke mereka, tujuannya agar anak-anak ini bisa beristirahat selama perjalanan. Sebagai pengiring perjalanan panjang, anak-anak dan pendamping saling berbagi cerita masing-masing. Bekal roti dan air minum telah kami siapkan untuk anak-anak.
Sampai di tempat tujuan, sementara teman-teman STIKOM mengurus administrasi, anak-anak menunggu dengan sabar di lobby. Beberapa saat kemudian, anak-anak dibimbing ke aula, jalan agak cepat kadang juga berlari kecil, karena gerimis masih juga belum berhenti. Sambil beristirahat sejenak kami melakukan beberapa permainan sederhana agar suasana agak cair setelah melalui perjalanan panjang.
Sesi perkenalan diisi dengan perkenalan singkat dengan teman-teman STIKOM, membuat beberapa kesepakatan dengan anak-anak, pembagian kelompok kamar dan pembagian kelompok besar serta yel-yelnya. Setelah itu anak-anak dipersilahkan menuju kamar masing-masing untuk menaruh barang dan bersih diri untuk kemudian lanjut dengan aktivitas makan bersama.
Kegiatan malam dimulai kembali tepat pkl 20.00. Sesi diisi dengan permainan ringan adum cha-cha yang mengandalkan konsentrasi anak-anak, kemudian lanjut dengan sesi materi cerita singkat mengenai katak kecil yang menjadi pemenang dalam sebuah lomba lari antar katak. Dalam cerita disampaikan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemenang. Sesi cerita berakhir dengan bernyanyi bersama dengan lagu “Jangan Menyerah” yang dipopulerkan oleh group band d’Massiv.
Dari sesi cerita singkat, berlanjut ke sesi game mengenai kerjasama kelompok. Dalam kelompok besar, anak-anak diminta untuk membuat menara setinggi dan sekuat mungkin dari sejumlah sedotan yang diberikan oleh kakak-kakak STIKOM. Aktivitas malam itu berakhir dengan presentasi dari masing-masing kelompok, dan penilaian dari kakak STIKOM, kelompok mana yang berhak dikatakan sebagai pemenang.
Pada hari ke-2, aktivitas dimulai dengan senam pagi dan berjalan santai keliling kompleks. Sejenak mereka istirahat sambil sharing mengenai pengalaman sepagian ini. Anak-anak diajak berefleksi kembali perjalanan yang dilalui. Lanjut dengan mandi pagi dan kemudian sesi sarapan dengan tema “melayani sesama”. Sesi sarapan kali ini dibuat agak istimewa, karena tiap anak dalam masing-masing kelompok akan melayani teman lainnya bergiliran.
Sesi berlanjut dengan berbagai permainan kelompok yang menuntut kerjasama, kekompakan, dan komunikasi dari masing-masing anggota. Permainan pertama dengan ranjau darat. Dalam permainan ini anak-anak dituntut kepekaan mengenali suara pemimpinnya di antara bermacam suara dari teman sekelompoknya atau pun kelompok lain. Yang menjadi pemimpin pun dituntut untuk bisa melihat potensi anggota untuk menempatkan posisi dalam strategi permainan. Permainan dilanjutkan dengan permainan paku dalam botol. Anak-anak diminta memasukkan paku dalam botol kecil, benang diikatkan ke semua anggota kelompok. Kerjasama, kekompakan kelompok sangat dibutuhkan dalam permainan ini untuk menunjang keberhasilan kelompok.
Semangat anak-anak tidak pernah surut meskipun permainan menuntut banyak tenaga yang keluar dari anak-anak ini. Istirahat sejenak sambil refleksi mengenai permainan yang baru saja dilakukan, memberikan ke anak-anak arti permainan dalam kehidupan, bahwa mereka pun perlu kerjasama dengan orang lain untuk mencapai cita-cita dan impian. Sikap-sikap jangan menyerah juga ditekankan ketika mereka terlihat lelah dengan perjuangan yang ada karena belum berhasil menyelesaikan permainan.
Semua aktivitas diakhiri dengan refleksi singkat dan sharing permainan apa yang paling disenangi oleh anak-anak. Di sini mereka belajar untuk menyampaikan pendapat, teman-teman yang lain pun belajar menghargai pendapat teman yang lainnya. Perpisahan diakhiri menyanyikan sebuah lagu kemesraan dan salam perpisahan yang hangat dari teman-teman STIKOM.
oleh Ratna Pitasari