Sorak sorai kami, anak-anak sanggar di dalam bus menuju Sanggar Bocah Dolanan (Sang Bodol), Pare begitu riuh. Yach,tepatnya hari Sabtu 22 Juni 2013 Sanggar Merah Merdeka ikut berpartisipasi dalam acara Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh Sang Bodol sampai hari minggu 23 Juni 2013. Begitu tiba kami santai-santai sejenak melepas lelah karena perjalanan sambil menunggu teman-teman sanggar lain yg belum datang.
Tak lama kemudian acara dimulai dengan permainan yang dapat memecahkan kekakuan kami ketika bergabung dengan teman-teman dari sanggar lain yang belum kami kenal. Setelah itu kami dibentuk dengan kelompok-kelompok kecil dan mulai melakukan outbond menyusuri sungai sambil mengumpulkan sampah-sampah. Ketika menyusuri sungai ada beraneka macam perasaan muncul dibenak kami masing-masing. Ada yang merasa jijik karena begitu banyak sampah, bangkai ayam,dan masih banyak lagi kototan yang bagi kami itu menjijikkan. Ada pula yang takut terbawa arus karena di beberapa titik ada yang berarus deras, curam dan licin. Tapi itu tidak mengurungkan tekat kami untuk lanjut menyusuri sungai itu dan memungut sampah-sampah yang ada di sungai.
Sesi menyusuri sungai pun usai, sebuah tenda besar langsung terlihat jelas begitu kami tiba di hutan. Di tenda tersebutlah kami akan tidur melepas lelah selama 2 malam. Wow, tidak terbayangkan kami akan tidur di tengah-tengah hutan yang notabene banyak dengan serangga-serangga, ular dan binatang-binatang hutan lainya.
Sesuai dengan tema Hari Anak Nasional yaitu “Bersyukur kepada Sang pencipta dan bersahabat dengan alam semesta” maka camping di hutan ini pun kami diajarkan untuk bersahabat dengan alam dengan melakukan berbagai kegiatan di dalam hutan itu. Mandi pun langsung dari pancuran sumbermata air dan hanya ditutupi karung-karung bekas yang tidak sepenuhnya rapat seperti kamar mandi pada umumnya. Menjelang malam, tibalah saatnya kami menunjukkan kreatifitas kami masing-masing tiap kelompok di dalam malam pentas seni. Beraneka ragam kreativitas dapat kami tampilkan seperti menari, menyanyi, memainkan alat-alat musik, berpuisi dan memerankan drama.
Pagi-pagi ketika bangun tidur kami disapa hijau daun yang menyegarkan mata dan aroma khas hutan yang tidak bisa kami temukan di kota Surabaya yang penuh polusi. Pagi itu kami melakukan outbond lagi, kali ini tidak menyusuri sungai tapi melalui jalan darat melewati makam juga untuk kembali menuju base camp Sang Bodol. Sesampai di base camp Sang Bodol kami diminta untuk berkreasi menghias gerabah dengan cat yang berwarna-warni. Gerabah yang sudah kami hias tersebut boleh kami bawa pulang untuk souvenir. Senangnya bisa menunjukkan hasil karya kami kepada orang tua di rumah.
Akhirnya acara pun usai. Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama 2 hari 1 malam camping di tengah hutan seperti bertemu teman-teman baru, merasakan asrinya hutan semakin bersahabat dengan alam dan yang pasti semakin bersyukur dengan Sang pencipta yang telah menyediakan bumi ini lengkap dengan segala isinya.
Perjalanan kami pulang tidak langsung menuju sanggar merah merdeka lho, ada kakak relawan yang baik hati mengajak kami untuk bermain dan belajar di Kota Mojokerto tepatnya di Trowulan. Kami diajak mampir untuk mengenal sejarah Majapahit beserta peninggalannya di Museum Trowulan, Candi Bajang Ratu dan Candi Tikus. Tidak hanya belajar tapi kami juga menghabiskan waktu dengan santai-santai menikmati suasana sore dibawah langit cerah dengan matahari yang lama-lama mulai tenggelam diufuk barat sambil berfoto-foto ria.
Itulah sekelumit cerita tentang perjalanan dan pengalaman kami selama mengikuti hari Anak Nasional di Sanggar Bocah Dolanan, Pare. Semoga dengan mengikuti kegiatan tersebut kami dapat semakin bersyukur dengan Sang Pencipta dan bersahabat dengan alam dengan menjaga kelestarian Kota Surabaya supaya bisa hijau asri dan bebas dari sampah.
oleh Sari Fuji