Perjumpaan Yang Menyenangkan

Orang mengatakan apabila ada awal maka ada akhir. Dalam pikiran saya akankah selalu demikian?Hal ini muncul setelah saya semakin dalam dan semakin intens berinteraksi dengan subyek misi saya.

Pertemuan, persentuhan, keterlibatan baik secara fisik maupun mental melalui aktivitas rutin maupun insidental selama saya menjalankan tugas ini, banyak memberikan perubahan dalam diri saya maupun konsep pemikiran saya tentang apa yang saya sebut diatas.

Kehadiran saya diantara mereka menjadi tidak lebih istimewa dibandingkan kehadiran mereka dalam hidup saya.Saya yang tadinya beranggapan bahwa saya harus membawa sebuah perubahan justru malah mendapatkan banyak hal yang mungkin merubah diri saya.

Keceriaan, kepolosan, ketulusan yang berusaha saya bagikan kepada mereka ternyata jauh semakin dilengkapi oleh apa yang mereka berikan dan tampilkan selama kami berinteraksi, bersinergi, dan bersimbiosis.

Dengan memberi ternyata saya malah mendapatkan lebih banyak. Saya tidak pernah tahu apa yang Tuhan rencanakan dalam hidup saya, yang pasti saya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi umatNya dalam hal ini melalui perantaraan setiap pribadi yang saya jumpai di tempat saya bertugas.

Sesama relawan, anak-anak, bidik misi, orang dewasa yang terlibat dalam semua aktivitas seolah-olah menjadi penyalur rahmat dan berkat dengan cara mereka sendiri-sendiri dan keberadaan mereka pada setiap perjumpaan.

Pada akhirnya saya sampai pada pemahaman bahwa hal yang indah dan yang berharga ini mestinya bukan menjadi sesuatu yang harus berakhir, justru sebaliknya harus lebih intensif, efektif dan afektif.

Keterlibatan raga dan rasa apabila terjaga dalam irama yang senada akan menjadi sebuah simfoni tentang kebersamaan, ke-berpihak-an tanpa mempermasalahkan ruang, waktu dan insan.

Semoga Tuhan selalu menjaga kami semua untuk tetap dapat merayakan cinta bersama sebagai makhluk ciptaannya.

  Yovita Evie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.