Sanggar Merah Merdeka di Kampung Tales

Saya Nur Hidayati dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) melakukan tugas service learning (berupa pengabdian kepada masyarakat) dalam komunitas dan masyarakat.

Awalnya saya dan teman-temanku satu kelas melakukan riset pada lembaga ke agamaan di Kepanjen, Surabaya, yang mana saya dan beberapa teman saya ingin terjun langsung pada masyarakat. Pada akhirnya, kami diarahkan ke lembaga sosial Yayasan Kasih Bangsa Surabaya, YKBS. YKBS membawa kami ke salah satu divisi pendampigan anak, Sanggar Merah Merdeka, SMM. Kami, akhirnya, memilih SMM sebagai tempat belajar.

Pada pertama kali datang ke Sanggar dan melihat kegiatan pendampingan anak-anak di kampung Tales, Jagir, Wonokromo, Surabaya, saya sedikit kaget karena berhadapan langsung dengan anak-anak yang cukup banyak, tetapi mereka menyambutnya dengan ramah kedatangan saya dan teman-temanku.

Awal kegiatan saya melakukan pendampingan pada kelas Gembira yang di isi anak-anak kelas satu sampai dua SD. Saya menemukan beberapa kendala dalam menghadapi mereka, mengingat karakter mereka antara individu yang lain berbeda dalam pengetahuan dan juga sikapnya.

Ada beberapa dari mereka yang menurut saya mudah untuk menangkap mata pelajaran dan mematuhi aturan dalam kelas. Ada beberapa juga diantara mereka yang perlu pendampingan secara pribadi terhadap mereka yang masih malas dalam belajar dan sikapnya yang belum benar.

Saya merasa masih kurang maksimal dalam pendampingan belajar padahal saya pribadi ingin memotivasi mereka agar anak-anak giat belajar. Tetapi untuk mengambil hati seorang anak memang butuh trik, cara yang jitu, dalam pendekatan dengan mereka, salah satu kekurangan saya adalah disitu.

Dalam kegiatan di Sanggar, saya kesana satu minggu dua kali setiap hari Selasa dan Kamis, tetapi kadangkala satu minggu tiga kali datang untuk memberikan pelayanan. Saya dan teman-teman saya, selain pendampingan juga melakukan kegiatan keagaman dalam merayakan peringatan Isra’ Mi’raj dan juga kegiatan kerja bakti menyambut hari bumi di hari minggu.Kami yang mengkoordinir kegiatan pengajian ini sekaligus memberikan materi tentang sejarah Isra’ Mi’raj.

Kegiatan yang sangat saya suka adalah melakukan permainan game dan bernyanyi bersama anak-anak karena melihat mereka sangat bahagia dan senang sehingga membuat saya juga ikut senang.

Pada kegiatan hari bumi yang dilakukan hari minggu, 28 April 2019, dengan aktivitas kerja bakti, awalnya teman-teman Sanggar menghampiri tempat ngaji anak-anak di kampung Tales RT 6 untuk dibersihkan.

Tidak lama kemudian warga muncul kesadaran untuk membantu membersihkan. Pada awalnya hanya bertiga teman-teman relawan Sanggar termasuk saya dan dibantu anak-anak. Tapi akhirnya, ibu-ibu ikut bergabung. Keterlibatan ibu-ibu sekitar menjadi rame dan guyup. Berkah dari kegiatan kerja bakti juga saya bisa berinteraksi dengan ibu-ibu kampung Tales.

Dalam pendampingan terhadap anak-anak di kampung Tales, saya mendapatkan pelajaran yang luar biasa yaitu melatih diri saya agar peduli terhadap orang-orang disekitar kita apalagi orang-orang yang membutuhkan pendampingan agar bisa lebih baik kualitas hidupnya.

Saya juga melatih diri saya untuk bersabar terhadap anak-anak dan melatih diri saya agar bisa merasakan susah dan senang bersama relawan sanggar dan masyarakat yang ada kampung Tales. Melalui kegiatan service learning, saya menambah teman dan keluaga.

Pertemuan yang sangat singkat selama sebelas kali perjumpaan sangat memberikan pelajaran bagi saya kedepannya.

Semoga SMM tetap jaya dan selalu berkarya untuk anak-anak yang miskin dan terpinggirkan.

I Love you full.

Oleh Nur Hidayati mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA)

#mahasiswa
#servicelearning
#relawan
#uinsa
#sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.