Masih banyak kurangnya kesadaraan dari masyarakat bahwa lingkungan yang banyak sampah dapat mengakibatkan penyakit pada masyarakat yang ada disekitarnya, walau hanya sedikit sampah saja bisa membawa dampak penyakit bagi banyak orang. Sama halnya dengan warga kampung Tales, Jagir, Wonokromo. Pemukiman padat yang berdiri diatas tanah sengketa milik PT. KAI ini masih termasuk dalam kategori kampung yang kurang sehat, dikarenakan masih banyak sampah yang tidak dibuang semestinya di tempat sampah. Ditambah lagi dengan melihat kondisi rumah yang berdempetan satu dengan yang lain sehingga sangat berpotensi dalam penyebaran virus penyakit.
Melihat kurangnya kepedulian masyarakat kampung Tales terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, oleh sebab itu mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Masyarakat (KKN-PM) yang dibantu oleh relawan Sanggar Merah Merdeka (Sanggar yang didirikan oleh Romo-Romo CM (Congregatio Misionis)) yang dilakukan di kampung Tales, Jagir, Wonokromo, Surabaya, melakukan program kerja pengabdian untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal warga kampung Tales mulai dari Rukun Tangga(RT) 04 sampai dengan Rukun Tangga (RT) 07, Rukun Warga (RW) 10, Jagir, Wonokromo. Mahasiswa bukan hanya dituntut untuk unggul dalam bidang akademik namun juga non akademik mengenai pengembangan diri dan bagaimana beradaptasi serta memecahkan masalah yang ada di tengah masyarakat.
Kedatangan kami pun disambut baik oleh Pak RW 10 kampung Tales,pak Mujib Jagir Wonokromo, yah gitu mas, kalo saya sendiri sudah berupaya untuk menggerakan warga mengenai kebersihan lingkungan, mengenai sampah-sampah yang berserakan di gang-gang rumah warga, tapi susah juga membuat mereka sadar. “Mungkin dengan kegiatan dari teman-teman mahasiswa mampu membantu menyadarkan warga mengenai kebersihan lingkungan. Saya sangat mendukung. Kalau mau survei atau lain-lain langsung saja ke kampung.” Ujar kata Pak Mujib.
Sebagian Warga Kampung Tales ada yang menyadari bahwa sampah yang berserakan tidak baik untuk kesehatan bagi warga sekitarnya. Seperti yang pernah diutarakan oleh salah satu warga yaitu Ibu Tukiyah warga RT 7, Harapan saya, disetiap gang kecil seperti rumah saya ini disediakan tempat sampah, supaya kalau mau buang sampah saya gak harus cari tas kresek besar dulu kemudian saya cantolkan ditembok yang ada pakunya karena kalau seperti itu ribet dan tidak enak dipandang mbak, belum lagi kalo baunya kemana-mana.
Beberapa warga juga belum banyak tahu bahwa sebuah sampah juga dapat menghasilkan pendapatan bagi warga, yaitu dengan cara membuat kerajinan tangan dari sampah plastik atau sampah bekas yang dapat dijual (melalui program Bank Sampah) untuk menambah pendapatan mereka sendiri. Oleh sebab itu mahasiswa UKDC membantu untuk menyediakan pembuangan tempat sampah yang ada di sekitar warga, agar masyarakat kampung Tales juga bisa membuang sampah pada tempatnya.
Tentunya dengan melakukan beberapa metode, yang diawali dengan metode pendekatan dengan Ketua RT, Ketua RW, Ibu-ibu warga kampung dan Karang Taruna kampung Tales yang tentunya dibantu oleh relawan Sanggar Merah Merdeka, Mahasiswa UKDC dapat menjalankan metode selanjutnya yaitu metode observasi.Melalui metode observasi ini mahasiswa lebih mudah mencari dan menemukan permasalahan yang ada di kampung, sehingga dari hasil tersebut dapat diputuskan program yang akan dijalankan oleh mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya kelompok 20 KKN-PM, seperti menentukan titik – titik letak tempat sampah kecil di rumah dan gang gang rumah warga (tempat sampah dari ember), pengadaan tempat sampah pemilahan dan tempat sampah komposter (tempat sampah pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk), membuat papan informasi dan menentukan tiitk titik penempatan papan informasi di tiap tiap Ruikun Tangga ( Rukun Tangga (RT) 4 Rukun Tagga (RT)7 ) dan pelaksanaan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan nilai ekonomis dari sampah.
Program kerja kami yang pertama menentukan titik titik letak tempat sampah kecil yang terbuat dari ember bekas cat melalui obervasi lapangan ke rumah rumah warga dari Rukun Tangga (RT)4 Rukun Tangga (RT)7. Setelah survei titik titik penempatan tempat sampah kecil selanjutnya pengadaan tempat sampah kecil.
Kami melihat bahwa di kampus sedang ada proyek dan terlihat beberapa ember cat bekas yang sudah tidak dipakai. Kami berdiskusi dengan dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kami Pak Drs. Bruno Hami Pahar bagaimana caranya untuk mendapatkan ember tersebut, beliau mengarahkan kami untuk menanyakannya ke Kepala Biro Adminitrasi Umum (BAU) Bu Ratna V. Inggawati. dibuatkan surat ijin meminta ember cat bekas, nanti diserhakan ke BAU ujar kata Bu Ratna. Kamipun membuatkan surat seperti yang Bu Ratna minta, kami mengajukan permintaan 35 ember cat bekas dan semuanya di setujui. Setelah itu kami pengecatan ember cat bekas dan melukisnya yang nantinya akan dihaikan tempat sampah disetiap rumah warga dan di gang gang rumah warga kampung tales.
Kedua untuk tempat sampah pemilahan kami membuatnya dari ember cat bekas dari program kerja pertama kami, diaman kami memakai 12 ember cat bekas untuk membuat tempat sampah pemilihan yag terdiri dari 4 sampah organik, non organik dan sampah kimia. kemudian kami mengecatnya dengan warna merah, kuning dan hijau. Setelah mengecat ember cat bekas kami merancang dan membuat kerangka dari besi yang berfungsi sebagai penopang tempat sampah pemilahan tersebut yang nantinya akan di tempatkan di masing masing warga Rukun Tangga ( RT 4 RT 7 ) yang sudah memiliki kesadaran mengenai kebersihan lingkungan dan memiliki pemahaman mengenai sampah yang mampu bernilai ekonomis.
Ketiga dengan mengadakan kerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya (DKRTH), mahasiswa diberikan tong sampah komposter guna menampung sampah dari tempat sampah pemilahan dan akan diambil sampah organik yang bisa di daur ulang menjadi pupuk, kemudian diolah dalam tong sampah komposter tersebut.
Dalam tahap selanjutnya mahasiswa membuat papan informasi dengan bahan dasar papan melamin dan papan tripleks, agar warga kampung Tales bisa melihat imformasi-informasi terkait pengumuman dikampung Tales dari Rukun Tangga (RT) maupun Rukun Warga (RW). Kemudian papan tersebut akan digantungkan ditempat yang sudah di observasi oleh mahasiswa, seperti Rukun Tangga RT 04 diletakan di pos kampling, Rukun Tangga (RT) 05 diletakan di depan mushola,Rukun Tangga (RT) 06 diletakan di pos tempat mengaji anak-anak, Rukun Tangga (RT) 07 diletakan di depan Ponten Umum (MCK).
Setelah kami menjalakan program kerja kami, ternyata warga kampung tales Rukun Tangga (RT 4 RT 7) sangat berantusias untuk berproses bersama kami, bukan hanya kegiatan program kerja kami tetapi kami juga membantu warga untuk membersihkan MCK ( ponten umum) dan musholah sebelum memasuki bulan ramadhan,membantu sanggar merah merdeka saat pemeriksaan gigi gratis untuk warga kampung tales, dan membantu persiapan buka bersama serta pengajian bersama di kampung tales.
Di akhir program, kami merasa bahwa semuanya berjalan dengan baik karena adanya dukungan dari warga kampung tales, pak Rukun Warga (RW), bapak/ibuRukun Tangga (RT 4 RT 7), Sanggar Merah Merdeka, ibu ibu PKK, Karang Taruna kampung Tales, Universitas katolik darma cendika surabaya dan DKRTH selama kami menjalankan program program kerja kami di kampung Tales, Jagir, Wonokromo. Suka duka, canda dan tawa tercipta selama pengadian kepada masyarakat kampung tales, yang awalnya malu malu untuk berkomunikasi sampai menjadi akrab dengan warga kampung tales. kalau sudah selesai tugas e, ojok lali dulin neng kene maneh, silahturahmi ujar kata warga kampung tales ibu Tatik.
Semoga pengabdian kepada masyarakat kelompok kami ini bisa menjadi inspirasi bagi teman teman yang berpartisipasi dalam membenahi lingkungan yang bersih dan sehat.
“Teddy Mukin & Cornelia Reinha
Mahasiswa Universitas Darma Cendika”