Bagi orang awam seperti saya, mendengar kata misi adalah sesuatu yang menimbulkan banyak pertanyaan dibenak saya.
Akan seperti apakah misi yang dimaksud?
Seberapa berat atau ringankah?
Apa yang akan dan harus saya lakukan di tempat misi nanti?
Seperti apakah orang-orang dan lingkungan yang akan saya temui?
Bagaimana interaksi yang akan saya jalani nanti?
Dan yang terpenting, mampukah saya menjalaninya?
Semua pertanyaan diatas tadi menghantui dan menganggu pikiran saya sebelumnya ada rasa penasaran, kekhawatiran yang harus segera saya jawab dengan melakukan misi itu sendiri.
Dan semua itu mulai terjawab satu persatu seiring dengan misi yang mulai saya jalani.
Ternyata segala kekawatiran dan keragu-raguan saya perlahan-lahan mulai hilang. Semua itu karena perjumpaan dan interaksi yang hangat dari orang-orang di tempat saya melaksanakan misi ini.
Kesederhanaan, kebersamaan dan niat baik merupakan kegembiraan tersendiri yang membuat saya merasa nyaman dan semakin berusaha mencintai aktivitas persentuhan dengan siapapun yang berhubungan dengan misi tersebut.
Harapan bahwa saya akan menikmati misi ini tanpa beban semakin bertumbuh bahkan di hari pertama saya melakukan misi ini.
Dukungan dari para relawan dan perjumpaan dengan para subyek misi membangkitkan rasa syukur saya dan semakin menggerakkan diri saya untuk berbagi kepada sesama dan siapapun mereka.
Sebagaimana pepatah mengatakan kesan pertama menentukan langkah-langkah selanjutnya, sayapun bertekad menjalani misi ini dengan penuh kerelaan dan ketulusan dalam berbagi dan melakukan perbuatan baik bersama-sama dengan orang-orang yang sefaham tanpa beban kekawatiran ataupun ketakutan akan ketidakmampuan.
Oleh : Yovita Evie Arisanti
Karyawan Yayasan Lazaris, Surabaya.